SURVEI
PERPUSTAKAAN BERBASIS TI
Pada
Perpustakaan SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Technolgy
Acceptance Model (TAM)
BAB I
PENDAHULUAN
Technology Acceptance Model (TAM)
yaitu teori system informasi yang membuat model tentang bagaimana pengguna mau
menerima dan menggunakan teknologi. Model ini mengusulkan bahwa ketika pengguna
ditawarkan untuk menggunakan suatu system yang baru, sejumlah faktor
mempengaruhi keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan
system tersebut, khususnya dalam hal :
1.
Usefulness,
pengguna yakin bahwa dengan menggunakan system ini akan meningkatkan
kinerjanya.
2.
Ease of use,
pengguna yakin bahwa menggunakan system ini akan membebaskanya dari kesulitan,
dalam artian bahwa system ini mudah dalam penggunaanya.
3.
TAM memiliki
elemen kuat tentang perilaku yang mengasumsikan bahwa ketika seseorang
membentuk suatu bagian untuk bertindak, mereka akan bebas untyuk bertindak
tanpa batasan.
4.
TAM dikembangkan
oleh Davis (1989) yang mengadaptasi model TRA (theory of Reasoned Action).
Davis dalam dua penelitian yang melibatkan 152
pengguna dan 4 buah aplikasi program menemukan adanya dua varoabel penting yang
menentukan penerimaan terhadap teknologi informasi, yakni kebermanfaatan dan
kemudahan. Disamping itu, Davis menemukan bahwa faktor kebermanfaatan secara
signifikan berkaitan dengan penggunaan system saat ini dan mampu memprediksi
penggunaan yang akan datang.
Faktor
kebermanfaatan pada model TAM disini, didefinisikan sebagai sejauh mana
seseorang meyakini bahwa penggunaan teknologi/system tertentu akan meningkatkan
kinerja. Sementara kemudahan diartikan sebagai tingkat dimana seseorang
meyakini bahwa penggunaan system informasi adalah mudah dan tidak memerlukan
usaha keras dari pemakainya untuk bisa menggunakanya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perpustakaan
SMA N 5 Yogyakarta
Perpustakaan SMA N 5
Yogyakarta ( Puspanegara ) merupakan salah satu sumber pembelajaran serta
sumber intelektual yang amat penting dalam fungsinya sebagai pusat layanan
informasi yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Keberadaan Perpustakaan
Puspanegara tidak lepas dari institusi induknya yaitu SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Seiring perjalanan sejarah perpustakaan yang letaknya berpindah-pindah dari
ruang guru hingga sampai mempunyai gedung sendiri, pergantian staff dan
penambahan koleksi dari tahun 1980 hingga sekarang, dan mulai tahun 2007 ini di
rencanakan memakai sistem komputerisasi untuk mendukung rintisan sekolah
kategori mandiri ( SKM ). Berikut ini merupakan perjalan singkat Perpustakaan
SMA Negeri 5 Yogyakarta :
·
1977-1980
Awalnya Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta merupakan pindahan dari Perpustakaan SMP 10 yang ada di jalan Kenari (sekarang SMA N 8 Yogyakarta), kemudian pindah di jalan Nyi Pembayun 39 Kotagede Yogyakarta sampai sekarang. Tahun 1977 Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta masih menempati ruang kelas yang di bagi dengan ruang guru dengan memakai sistem tertutup (closed access). Koleksinya saat itu hanya berupa buku-buku paket/buku teks pelajaran siswa, buku-buku sastra dan fiksi, hal ini karena pada saat itu masing-masing kelas hanya ada tiga kelas. Pada tahun 1980 Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta menempati gedung baru yang ditempati hingga saat ini. Mulai saat itu koleksi perpustakaan mulai ditambah dengan menggunakan biaya sumbangan dari siswa kelas III yang lulus.
Awalnya Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta merupakan pindahan dari Perpustakaan SMP 10 yang ada di jalan Kenari (sekarang SMA N 8 Yogyakarta), kemudian pindah di jalan Nyi Pembayun 39 Kotagede Yogyakarta sampai sekarang. Tahun 1977 Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta masih menempati ruang kelas yang di bagi dengan ruang guru dengan memakai sistem tertutup (closed access). Koleksinya saat itu hanya berupa buku-buku paket/buku teks pelajaran siswa, buku-buku sastra dan fiksi, hal ini karena pada saat itu masing-masing kelas hanya ada tiga kelas. Pada tahun 1980 Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta menempati gedung baru yang ditempati hingga saat ini. Mulai saat itu koleksi perpustakaan mulai ditambah dengan menggunakan biaya sumbangan dari siswa kelas III yang lulus.
·
1999
Pada tahun ini sekolah menerapkan kebijakan baru, sehingga mulai saat itu biaya sumbangan siswa kelas III yang lulus dikelola Tata Usaha dan kemudian diberikan ke perpustakaan dalam bentuk buku.
Pada tahun ini sekolah menerapkan kebijakan baru, sehingga mulai saat itu biaya sumbangan siswa kelas III yang lulus dikelola Tata Usaha dan kemudian diberikan ke perpustakaan dalam bentuk buku.
·
2002
Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta mendapat bantuan dana block-grant yang kemudian digunakan untuk melakukan pembenahan untuk mengembangkan perpustakaan dengan melengkapi berbagai koleksi dan membangun gedung perpustakaan menjadi dua lantai.
Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta mendapat bantuan dana block-grant yang kemudian digunakan untuk melakukan pembenahan untuk mengembangkan perpustakaan dengan melengkapi berbagai koleksi dan membangun gedung perpustakaan menjadi dua lantai.
·
2006
Akhirnya dengan bantuan dana BOS, terwujudlah perpustakaan dua lantai dengan koleksi yang cukup lengkap. Pada tahun ini mulai dirintis otomatisasi perpustakaan.
Akhirnya dengan bantuan dana BOS, terwujudlah perpustakaan dua lantai dengan koleksi yang cukup lengkap. Pada tahun ini mulai dirintis otomatisasi perpustakaan.
·
2007
Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta melakukan penambahan fasilitas meja carell, komputer yang terkoneksi dengan internet, jaringan internet nirkabel/wireless (WiFi), ruang referensi lengkap dengan perlengkapan audio visual. Pada tahun ini juga persiapan otomatisasi perpustakaan telah mencapai tahap akhir dan siap untuk diimplementasikan.
Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta melakukan penambahan fasilitas meja carell, komputer yang terkoneksi dengan internet, jaringan internet nirkabel/wireless (WiFi), ruang referensi lengkap dengan perlengkapan audio visual. Pada tahun ini juga persiapan otomatisasi perpustakaan telah mencapai tahap akhir dan siap untuk diimplementasikan.
·
2008
Babak baru dalam sistem Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta dimulai. Tahap persiapan otomatisasi perpustakaan telah selesai, uji kelayakan sistem serta simulasi secara keseluruhan telah dilakukan. Sejak saat ini otomatisasi perpustakaan mulai diimplementasikan.
Babak baru dalam sistem Perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta dimulai. Tahap persiapan otomatisasi perpustakaan telah selesai, uji kelayakan sistem serta simulasi secara keseluruhan telah dilakukan. Sejak saat ini otomatisasi perpustakaan mulai diimplementasikan.
B. LAYANAN
PERPUSTAKAAN
Untuk
mendukung SMA Negri 5 Yogyakarta sebagai sekolah rintisan mandidi, perpustakaan
SMA Negeri 5 Yogyakarta berusaha memberikan berbagi pelayanan secara maksimal,
pelayanan tersebut antara lain:
Ø Layanan sirkulasi
Sivitas Akademika SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat
memperoleh layanan peminjaman dan pengembangan buku di perpustakaan sesuai
dengan peraturan yang berlaku
Ø Lyanan refernsi
Ø Jasa layanan
refernsi ini memberikan rujukan informasi yang beragam serta mendalam dari
bahasa pustaka ada di perpustakaan.
Ø Laynan terbitan
berkala
Ø Untuk melengkapi sumber
bacaan, perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta telah berlangganan beberapa
terbiatn berkala (koran dan majalah) beberapa diantaranya : Kompas, kedaulatan
rakyat, the jakarta pos.
Ø Layanan intenet
Ø Sivitas Akademika
SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat menikmati akses internet secara Cuma Cuma melalui
koputer komputer yang telah disediakan di perpustakaan atau menggunakan
perangkat masing masing dengan memanfaatkan jaringan internet nirkabel (WiFi)
yang ada.
Ø Layanan catalog
online
Ø Katalog
perpustakaan SMA Negeri 5 Yogyakarta dapat diakses secara online melalui media
internet di http://perpus.puspanegara.com
Ø Layanan ruang baca
Ø Perpustakaan SMA 5
Negeri Yogyakarta mempunyai ruang baca yang reprentatif yang dapat di gunakan
untuk membaca koleksi perpustakaan dengan nyaman.
Ø Fsilitas ruang
pembelajaran
Ø Di lantai dua
gedung perpustakaan, terdapat sebuah ruang pembelajaran dan ruang refrensi yang
cukup luas, ruangan ini di lengkapi dengan televisi dan LCD proyektor.
Ø Fasilitas sirkulasi
terkomputerisasi
Ø Pelayanan sirkulasi
secara terkomputerisasi dan menggunakan sistem barcode memudajkan dan
mempercepat kinerja serta kenyamanan dalam pelayanan.
Ø Fasilitas absensi
terkomputerisasi
Ø Sebelum emasuki
ruang perpustakaan pengunjung dapat melakukan absensi dengan cara mengesekan
kartu anggota perpustakaan pada barcode slider yang tersedia, sistem ini
mempermuda pengelola perpustakaan untuk mengetahui statistik kunjungan.
Ø Fasilitas computer
catalog
Ø Di lantai satu
terdapat sebuah komputer katalog yang dapat di gunakan untuk melakukan
penelusuran koleksi, data koleksi yang telah terkomputerisasi memudahkan
peminjaman untuk melakukan penelusuran.
E. Penerimaan SIPUT
Ø Bagi pemustaka
Penerimaan SIPUT
oleh pustakawan SMA Negeri 5 Yogyakarta sangat baik. SIPUT di rancang oleh alumnus dari SMA Negeri 5
Yogyakarta untuk membantu dalam kegiatan perpustakaan, SIPUT ini dibuat atas
kerjasama antara pembuat SIPUT denagnpustakawan, agar hasil daru SIPUT tersebut sesuia dengan kebutuhan perpustakaan.
SIPUT ini dibuat sederjana tetapi dapat membantu dalam kinerja pustakawan itu
sendiri, dalam kegiatan di perpustakaan yang meliputi pengolahan data,
pelabelan, penbarcode, absensi, dan sirkulasi perpustakaan, namun SIPUT ini
berlicensi sehingga perpustakaan tiap bulannya membayar, namun perpustakaan dan
pustakawan tidak keberatan karena SIPUT tersebut mempunyai kemnfaatan kemudahan
dalam membantu proses kegiatan perpustakaan.
Ø Bagi pemustaka
Penerimaan
SIPUT bagi pemustaka memudahkan dalam
mencari bahan informasi yang dibutuhkan, jadi pengguna dapat melakukan
penelusuran bahan informasi secara mandiri, tanpa harus melalui pustakawan,
namun ada sebagian siswa yang suka mencari langsung bahan informasi di rak.
Dalam kegiatan
sirkulasi peminjaman dan penegmbalian bahan pustaka harus melalui pustakawan,
sehingga terkadang terjadi penumpukan dan pengantrian peminjaman. Untuk tingkat
kemudahan dan pemanfaatan SIPUT bagi siswa- siswi kurang karena kurangnya
sosialisasi SIPUT.
Ø
Bagi peneliti
Pada penelitian ini
peneliti berperan ganda sebagai ,pustakawan dan pemustaka, sehingga apa yang
keduanya rasakan dengan yang peneliti rasakan dalam menggunakan SIPUT menurut
kami sudah baik untuk tingkatan sekolah menngah atas, namun masih kurang
lengkap saja.
F.ANALISIS
Dari data-data yang kami
dapat menunjukan bahwa perkembangan perpustakaan SMAN 5 Yogyakarta cukup
signifikasi, yakni melalui masa perintisan pada tahun 1980-an hingga akhirnya
pada tahun 2006 mulai dirintis perpustakaan terotomasi atas bantuan BOS. Otomasi
perpustakaan mulai diimplementasikan pada tahun 2008 hingga sekarang.
Terotomasinya perpustakaan mendapat tanggapan yang positif dari para pemustaka
karena kemudahan dalam penggunaanya. Hal ini dapat terlihat dari jumlah
kunjungan pemustaka semakin bertambah setiap harinya dan semakin antusisnya
para siswa untuk belajar di perpustakaan. Sedangkan manfaat bagi pustakawan
yaitu bisa mempermuda dalam kinerjanya, selain itu juga mempermudah dalam temu
kembali informasi bagi para siswa yang mencari informasi.
(Technologi
Acceptance Model), yaitu teori sistem informasi yang membuat model tentang
bagaimana pengguna menerima dan menggunakan teknologi. Berdasarkan data diatas
dapat diketahui bahwa teknologi informasi di perpustakaan SMAN 5 Yogyakarta
mudah diterima karena mudah digunakan sebab program SIPUT memang dirancang
sesuia kebutuhan perpustakaan.
PENUTUP
A. Simpulan & Saran
Kehadiran
perpustakaan yang telah terotomasi di SMA N 5 Yogyakarta mendapat tanggapan
positif dari lingkungan perpustakaan. Hal ini dikarenakan dapat memberi manfaat
yang cukup besar bagi pustakawan juga pemustaka. Perpustakaan sebagai sumber
belajar para siswa memberi kontribusi bagi para siswa dengan menyediakan
informasi yang mudah diakses yaitu menggunakan bantuan teknologi informasi.
Sehingga, para siswa dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dapat
mencarinya dengan waktu yang efektif dan efisien. Sedangkan bagi pustakawan,
hadirnya perpustakaan berbasis teknologi dapat membantu meringankan kinerjanya,
serta dapat meminimalisir human error.
Tetap
meningkatkan semangat kerja dan pelayanan dari pustakawan bagi pemustaka,
karena secara umum respon dari pemustaka cukup baik. Jika memungkinkan,
sebaiknya software dari program dialihkan ke software yang sifatnya open
source, karena selama ini perpustakaan masih harus mengeluarkan biaya untuk
software nya. Tingkatkan dan kembangkan softwarenya agar dapat membantu
kegiatan perpustakaan secara maxsimal.
Daftar Pustaka
Ahmad Mansyur.2011.Pemanfaatan Internet Sebagai Sarana
Penelusuran Informasi Bagi Pemustaka di UPT Perpustakaan UNY.skripsi.Yogyakarta:UIN
Sunan Kalijaga.