Kau 

Kajian kali ini membuat hati deg-deg ser, bagaimana tidak beliau masih muda cakep pintar lagi. Suntikan ini membuat hati lebih hati-hati.
Hahaha… kali ini aku benar-benar harus bisa mengakui kalau kang Aziz memang pujaan para santri putri. Buktinya sudah banyak setiap kajian duha para santri putrid selalu memuji dan terpesona oleh kepintaranya dan oleh kepandainya dalam menyampaikan kata-kata gombal.
            Salah satunya aku, aku sudah berapa kali mengikuti kajian kang aziz dan di hari terakhir inilah tepatnya tanggal 29 juli 2013 kajian selesai dan hati ini tiba-tiba berdebar seakan tak ingin pergi meskipun sejenak.
            Andaikan saja kang kamu tahu apa yang sedang aku rasakan sekarang apa kau akan perduli? “dalam hati aku bertanya”. Hanya jawab semu yang membuatku kecewa kau selalu mengatakan, “ jangan sia-siakan waktumu hanya untuk memikirkan seseorang yang tak memikirkanmu”. Semakin jelas aku tak memiliki harapan karena kita tak saling mengenal meskipun hanya sekedar di dunia maya. Kau begitu di puja sedang aku tak pernah di anggap.
            Begitu banyak perbedaanya, sehingga membuatku menciut ketika kajian. Apalagi para santri putri selalu menggunjing tentang kamu. Sebel tapi aku juga ingin mengenalmu. Sampai suatu malam aku memimpikanmu tanpa aku sengaja. Terima kasih kau telah datang meskipun hanya dalam mimpi.
            Sekarang aku hanya bisa tersenyum setelah bisa mendengar kau mendendangkan bait syair. Aku membayangkan kau akan mendendangkan syair cinta kepadaku haha…itu sih yang diharapkan oleh para santri putri. Puasa kali ini banyak perjuangan dan pengorbana, aku akan pindah selamanya jadi bunda di Darussalam. Kenangan selama di hafshoh akan aku kenang di hati. Terimakasih sobat, kawan, teman kalian sumber inspirasiku.

Perpustakaan

Terbawa oleh angin yang berhembus menembus kulit sedingin salju menusuk hatiku. Ku arungi seribu pulau namun aku hanya bisa mendarat sekali. Badai datang menerjang disaat hati ini sedang bimbang akan kepastian. Kenapa hujan pun datang mengguyur seluruh angan-angan. Kecewa akan takdir, namun apa daya aku bukan tuhan sehingga aku tak bisa bertahan melawan. Aku hanya manusia yang berjuang untuk menuntut keadilan.
            Ku berjalan menyusuri jalan setapak dengan seorang diri, ku lihat sekitar jalan banyak mobil, sepeda motor saling berkejaran. Aku hanya tersenyum melihat orang berjualan di emper-emper jalan. Betapa senangnya mereka ketika daganganya laku, begitu juga aku betapa senangnya jika aku bisa naik motor. Tapi semuanya hanya khayalan, aku tetap saja berjalan kaki. Apa karena aku miskin sehingga aku di takdirkan untuk tetap berjalan kaki.
            Hari ini aku akan menemui pak Hendar Purnomo beliau adalah orang yang akan membantuku dalam pengambilan informasi yang aku butuhkan sebagai bahan skripsiku. Dari kota gede aku berjalan kemudian naik jalur tujuh hingga di pertengahan jalan aku di turunkan karena kata supirnya bisnya sudah akan di gunakan untuk melayat. Dengan berat hati aku dan para penumpang lainya turun dan siap menunggu jalur tujuh lainya.
            Lima menit kemudian datanglah jalur tujuh dan kita di operkan. Aku langsung duduk mencari tempat yang strategis untuk melihat keluar. Setelah sampai tujuanku aku langsung turun tepat di pertigaan disebelah kananya ada sebuah gedung perpustakaan ternama di jogjakarta. Aku bernafas lega akhirnya aku bisa sampai juga tanpa aku hiraukan sekelilingnya aku berjalan sampai pintu perpustakaan.
            Tanpa ada rasa canggung aku langsung menuju sasaranku yaitu lantai 2 sebelumnya aku melihat keramaian di pintu masuk perpustakaan. aku tak memiliki firasat apapun aku hanya membaca tulisan Seminar Nasional dan aku langsung mengabaikannya. Setelah di lantai 2 aku langsung keruangan pak Hendar dan ternyata ruanganya kosong tanpa ada satu manusia. Aku shock tak ada siapa-siapa diruangan beliau kenapa sepi ya….(aku langsung keluar ruangan dan melihat kanan kiri siapa tahu ada orang dan aku bisa bertanya namun tak ada siapa-siapa) aku menuju ruang duduk di sebelah kanan ruangan beliau sambil menunggu mungkin saja nanti kelihatan jika beliau datang. Namun hampir satu jam aku belum melihat bapaknya, aku semakin tak bisa menahan aku heran saja sms juga tidak dib alas jadi BETE.
            Aku mulai menyalakan laptop bututku, aku pikir aku bisa online tapi ternyata tidak bisa tambah bête banget jadinya. Setelah aku perhatikan orang-orang disini cuek-cuek aku jadi malas lama-lama di perpustkaan mungkin karena bukan lingkunganku.
            Kulihat keluar dari jendela kaca banyak orang keluar masuk menggunakakan mobil dan sepeda motor sedangkan aku hanya mengandalkan kaki.
            Kurasakan kejenuhan dalam penantian apa yang harus aku lakukan Tuhan tolong bantu hambamu ini. Aku sudah tidak nyaman dengan keadaanku rasanya ingin pergi saja tapi itu tidak mungkin karena setiap aku sebel aku pasti akan lari dan akhirnya aku menyesali.
            Wahai kehidupan yang tak abadi bawalah aku kesebuah tempat yang mana kau sebut dengan kesuksesan. Angin sampaikan salam hangat untuk tuhan agar bisa ku utarakan apa yang sedang aku rasakan dan aku bingung apa yang harus aku lakukan?

Yogyakarta

Semilirnya pagi bersama indah nan cerianya hati ini berharap akan ada sebuah keajaiban. Berharap akan adanya perubahan terhadap diriku,.
            Pagi-pagi cinta berjalan penuh semangat dengan penuh kasih kau tebarkan senyuman pada semua orang yang menyapamu. Cinta setiap harinya ke kampus menggunakan jasa angkut. Hari ini sudah mulai skripsi wajah terlihat muda karena menebarkan kehangatan cinta.
Senin cinta berkeliling universitas dimana dia penelitian, cinta hanya bekal uang transport dan berharap pulangnya tidak ada halangan suatu apapun. Dalam keheningan hati dan kebisingan kendaraan cinta merasakan hatinya was-was  takutnya surat penelitianya belum sampai dan memang firasatnya benar. Tidak disangka ternyata sudah 12 hari surat penelitian yang ditujukan ke rektorat belum sampai pada sekertaris dan paling parahnya semuanya tidak ada yang tanggung jawab.
            Cinta hanya bisa diam membisu tak bisa bergerak, kakinya gemetar bagaikan di sambar pertir, hatinya hancur tanpa rasa malu cinta langsung mengucurkan air mata.  Ini adalah berita terburuk baginya, apa kata orang-orang coba? (Dalam hati cinta mengomel-ngomel). Meskipun begitu cinta tetap berusaha tegar dan tabah. Dia keluar dari TU akademik kemudian sms teman-temanya untuk meminta semangat dan karena sudah gagal untuk kesekian kalinya di persulit dalam proses pembuatan surat untuk penelitian.
            Frustasi jelas, dan sempat cinta berfikir kalau dia akan keluar dari pesantren demi egoisnya tapi untungnya masih punya iman yang kuat dan teman-teman masih banyak yang selalu buat dia tersenyum lebar. Di pesantren ini lah cinta bisa tertawa lepas.
            Kebahagiaan yang mendalam yaitu ketika cinta berada di pesantren. Ada banyak hal yang bisa membuat cinta merasa nyaman. Hanya satu yang gak cinta suka yaitu di kucilkan. Meskipun banyak teman-teman tapi mereka kebanyakan pada berkelompok-kelompok (menyebalkan banget….).