Akhir-akhir
ini permasalahan seksual dikalangan remaja semakin memprihatinkan, terutama
pemuda dan remaja yang kurang baik taraf penanaman keimanan dan ketaqwaanya. Kita
pun semakin disadarkan oleh kenyataan, bahwa sementara remaja dan pemuda yang
walaupun semula mendapat proses penanaman keimanan dan ketaqwaan, kemudian
mereka bergaul dengan kondisi yang pornografis, maka bukanlah suatu yang
mustahil terjatuh dalam berbagai tindakan yang asusila dan anormatif.
Apakah
pornografi itu?????
Pornografi
berasal dari bahasa yunani, dari kata-kata porne
yang berarti perempuan jalang, sedang
graphien mempunyai arti menilis. Dalam pengertian sederhana dapatlah kita
ketahui bahwa pornografi adalah bahan lukisan, gambar atau tulisan serta serta
gerakan-gerakan tubuh yang membuka aurat yang sengaja dan semata-mata dimaksudkan
untuk membangkitkan nafsu birahi.
Kini penampilan pornografi semakin menyala dan menyentuh
berbagai bidang media massa, seperti: film, Koran, majalah, tabloid, buku dan
gambar (foto) yang memperlihatkan aurat, bahkan dalam tulisan, materi sandiwara
dan lawak.
Kaum remaja adalah mereka yang berada dalam jenjang usia
menuju kedewasaan yang penuh tanggung jawab. Masa transisi yang ditandai oleh
berbagai macam gejolak menimbulkan ketidakseimbangan pikiran dan perasaan.
Bermacam-macam gejolak pada remaja sebenarnya bersumber
dari perubahan-perubahan di dalam diri mereka. Perubahan dalam aspek fisik
biologis terlihat pada tungkai yang semakin panjang otot dan kekuatan badan
semakin bertambah baik, tumbuh rambut dan bulu pada tempat-tempat yang khas, demikian
pula lelaki mengalami mimpi basah pertama pada kaum remaja pria dan menstruasi
pertama pada kaum wanita.
Jika pornografi tersebut menyenangkan perasaan sementara orang, maka perhatian terhadap hal-hal yang pornografis kemudian menjadi bagian
dari kebutuhan. Jika seseorang
menghadapi objek pornografi maka segala macam faktor yang ikut membentuk
sikapnya akan bekerja sama secara baik, bahkan jika segenap pemikiran dan
perasaannya kemudian tenggelam dalam pornografis.
Media massa dan arus kebudayaan barat yang sekuler
semakin banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat dan kaum remaja, maka bukan
tidak mungkin remaja pun akhirnyaberkembang pikiranya, perasaanya bahkan
kegiatanya dalam keseharianya (na’uzubilah min dzalik).
Jika seseorang selalu membentuk pengalaman-pengalaman
belajarnya tentang pornografi dan disimpanya dibawah alam kesadaranya maka
“simpanan”nya yang merupakan tenaga dalamnya ini semakin kuat dan akan mampu
menggerakanya untuk melakukan sesuatu tindakan yang berhubungan dengan permasalahan
porno.
Alangkah tepatnya jika remaja senantiasa memikirkan masa
depan yang cerah dan berbahagia dengan melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan fisik
dan psikis yang bermanfaat. Keadaan remaja tidak membiarkan iman (agama) menghilang
dari kehidupan mereka, sebab dengn nilai iman (agama) dapat menghindarkan
perbuatan-perbuatan terlarang yang mengakibatkan mereka akan jatuh dari Kasih
Sayang Tuhan yang Maha Esa yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini.
jika
dipandang dari segi psikologi, maka penyebab timbulnya kelakukan yang nakal antara
lain disebabkan oleh:
a)
Timbulnya minat pada diri sendiri
b)
Timbulnya minat pada jenis lain
c)
Timbulnya kesadaran terhadap diri
sendiri dan
d)
Timbulnya hasrat untuk dikenal oleh
orang lain.
Jelaslah
bahwa kenakalan remaja bukanlah suatu atau keadaan yang berdiri sendiri tetapi
merupakan perpaduan dari beberapa
kondisi yang dialami anak-anak remaja. Jika dalam pertumbuhan dan perkembangan
remaja kurang mendapat pendidikan dan pengarahan yang penuh tanggung jawab dari
kedua orang tua mereka, maka kenakalan remaja merupakan akibat yang tidak dapat
dihindarkan lagi.
UPAYA
MENANGGULANGINYA
Penyimpangan seksual yang dilakukan oleh siapa saja,
jelas merupakan hal yang sangat perlu dipahami dan ditanggulangi dengan
sebaik-baiknya. Apalgi kaum remaja sangat diharapkan pengabdianya kepada masyarakat
dan bangsa di masa-masa yang akan datang.
Untuk
itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh diantaranya:
·
Pemahaman permasalahanya
·
Penanaman informasi agama
·
Pembiasaan melakukan ibadah yang tepat
hingga menumbuhkan kesadaran diri.
·
Contoh teladan yang sehat
·
Menciptakan lingkungan yang sehat,
bersih dari perangsangan seksual dari alam pergaulan sosial yang menyehatkan.
·
Peninjauan kembali media massa dengan
segala eksposnya yang berhubungan dengan perangsangan seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
good